Stigma HIV AIDS dan Penolakan Uji HIV
pada Wanita Hamil di Pedesaan Kenya:
Hasil dari Studi MAMAS
Oleh:
Janet M. Turan • Elizabeth A. Bukusi •
Maricianah Onono • William L. Holzemer •
Suellen Miller • Craig R. Cohen
Dipublikasikan secara online pada 9 September 2010
AIDS Behav (2011) 15:1111–1120
DOI 10.1007/s10461-010-9798-5
Stigma HIV/AIDS merupakan
benang merah dalam narasi ibu hamil yang
terkena HIV/AIDS secara keseluruhan dan mungkin terkait dengan penolakan tes HIV.
Studi dengan metode cross- sectional ini dilakukan pada perempuan yang mengunjungi klinik antenatal di Kenya (N = 1.525). Para wanita ini menyelesaikan wawancara dengan skala ukuran stigma HIV/AIDS dan selanjutnya memberi informasi tentang penerimaan mereka terhadap pengujian HIV yang diperoleh dari rekam medis. Asosiasi tindakan dengan stigma penolakan tes HIV diperiksa menggunakan regresi logistik multivariat. Tingkat antisipasi stigma HIV/AIDS yang tinggi dari para responden ini, 32 % responden mengantisipasi kerusakan dari hubungan mereka, dan 45 % mengantisipasi kehilangan teman-teman mereka.
Wanita yang mengantisipasi stigma dari pasangan laki-laki dua kali lebih mungkin untuk menolak tes HIV, setelah disesuaikan terhadap prediksi tingkat-individu lainnya (OR = 2,10 , 95 % CI : 1,15-3,85). Penelitian ini menunjukkan bahwa secara kuantitatif antisipasi dari stigma HIV/AIDS dapat menjadi hambatan penerimaan tes HIV oleh ibu hamil dan menyoroti kebutuhan untuk mengembangkan intervensi yang membahas ketakutan wanita hamil terhadap stigma HIV / AIDS dan kekerasan dari mitra laki-laki.
Studi dengan metode cross- sectional ini dilakukan pada perempuan yang mengunjungi klinik antenatal di Kenya (N = 1.525). Para wanita ini menyelesaikan wawancara dengan skala ukuran stigma HIV/AIDS dan selanjutnya memberi informasi tentang penerimaan mereka terhadap pengujian HIV yang diperoleh dari rekam medis. Asosiasi tindakan dengan stigma penolakan tes HIV diperiksa menggunakan regresi logistik multivariat. Tingkat antisipasi stigma HIV/AIDS yang tinggi dari para responden ini, 32 % responden mengantisipasi kerusakan dari hubungan mereka, dan 45 % mengantisipasi kehilangan teman-teman mereka.
Wanita yang mengantisipasi stigma dari pasangan laki-laki dua kali lebih mungkin untuk menolak tes HIV, setelah disesuaikan terhadap prediksi tingkat-individu lainnya (OR = 2,10 , 95 % CI : 1,15-3,85). Penelitian ini menunjukkan bahwa secara kuantitatif antisipasi dari stigma HIV/AIDS dapat menjadi hambatan penerimaan tes HIV oleh ibu hamil dan menyoroti kebutuhan untuk mengembangkan intervensi yang membahas ketakutan wanita hamil terhadap stigma HIV / AIDS dan kekerasan dari mitra laki-laki.
Jurnal lengkap dapat diakses di: http://search.proquest.com/docview/874179514/fulltextPDF/CFE7C43E058645E6PQ/1?accountid=38628
###Reproduced with
permission of the copyright owner. Further reproduction prohibited without
permission###
Tidak ada komentar:
Posting Komentar