Jumat, 24 Oktober 2014

Pidato tentang Waspada Narkoba



Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Yang terhormat, Ibu Ana selaku kepala Puskesmas kelurahan Sumberejo;
Yang saya hormati, Bapak Sudirman selaku kepala SMAN 1 Sumberejo;
Yang saya hormati, bapak/ibu dewan guru SMAN 1 Sumberejo;
Dan kepada siswa-siswi SMAN 1 Sumberejo yang saya sayangi.

Pertama, marilah kita panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah SWT., yang telah melimpahkan nikmat-Nya kepada kita semua, sehingga kita dapat berkumpul pada pagi hari ini.
Ke dua kalinya, sholawat beserta salam marilah kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW., dan semoga melimpah kepada kita selaku umatnya.

Hadirin sekalian, pada kesempatan yang berbahagia ini, saya Asti Norma selaku kepala organisasi Anti Narkoba kelurahan Sumberejo, akan menyampaikan pidato mengenai “Waspada Narkoba”.

Di Indonesia, pencandu narkoba berkembang semakin pesat. Para pecandu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar. Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok. Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.Hal ini dapat terjadi karena lemahnya penegakan hukum di Indonesia, sehingga  para pengedar internasional dapat bekerjasama dengan warga negara Indonesia mengingat kelemahan ekonomi di negara kita dan WNI berpikir kan mendapat uang banyak dan cepat melalui bisnis narkoba, tanpa memikirkan dampaknya.

Penyalahgunaan  narkoba dan zat adiktif lainnya ini tentu menimbulkan dampak yang luas dan kompleks. Beberapa dampak yang ditimbulkan antara lain: perubahan perilaku, gangguan kesehatan, menurunnnya produktifitas kerja, tindak kriminalitas, dan banyak lagi. Dan dampak paling berbahaya atas penyalahgunaan narkoba ini terus meningkat di kalangan pelajar.

Generasi muda, khususnya pelajar dan mahasiswa sangat rentan terhadap rayuan narkoba. Namun, hal ini dapat dihindari melalui berbagai program, misalnya mengikuti keegiatan-kegiatan sosial yang bermanfaat, bergabung dengan komunitas atau lembanga anti narkoba, dan sebagainya. Langkah terpenting agar terhindar dari bahaya narkoba adalah tidak bergaul dengan pengguna atau pengedar narkoba, dan mengetahui dampak negatif dari narkoba agar tidak mudah terpengaruh ajakan untuk menggunakan narkoba.

Dalam hal ini, sekolah dapat sangat membantu mengenai pencegahan peredaran narkoba dengan cara memberikan penyuluhan kepada siswa tentang bahaya narkoba melalui guru BP atau lainnya. Sekolah juga  dapat mengadakan diskusi yang melibatkan siswanya dalam perencanaan untuk intervensi dan pencegahan penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekolah dan sekitarnya. Program lain yang cukup penting adalah program “anti narkoba” dengan mengenali ciri-ciri siswa yang menggunakan  narkoba, mewaspadai adanya tamu yang tidak dikenal karena berpotensi sebagai  pengedar, dan melakukan razia.

Biasanya, pengedar maupun pengguna narkoba di sekolah telah paham mengenai program-program yang dialakukan pihak sekolah untuk mengantisipasi penggunaan dan pengedaran narkoba, dan mereka tentusaja telah menyiapkan cara sendiri untuk menanganinya. Namun, sebaik apapun kiat mereka, ibarat sepandai-pandai tupai melompat pasti akan jatuh juga. Jurus-jurus tjitu menghindari deteksi sekolah memang mereka kuasai, tapi mengingat sifat narkoba yang adiktif dan menuntut dosis yang selalu lebih tinggi, maka cara-cara mereka untuk menghindar akan terkuak juga.

Untuk itu, marilah kita hindari dan jauhi serta ikut serta dalam memberantas penggunaan narkoba.
Demikian pidato yang dapat saya sampaikan, terimakasih atas waktu dan kesempatan yang telah diberikan dan saya mohon maaf atas segala kekurangan. Semoga kita dapat mengambil manfaat dari pertemuan kita kali ini.

Saya akhiri,
Wabillahi Taufiq wal Hidayah,
Wasslamu'alaikum Wr. Wb.

###Reproduced with permission of the copyright owner. Further reproduction prohibited without permission###

Kondom



1.      Pengertian Kondom
Kondom adalah salah satu alat kontrasepsi yang berbentuk tabung tidak tembus cairan dimana salah satu ujungnya tertutup rapat dan dilengkapi kantung untuk menampung sperma. Kondom biasa digunakan ketika istri sedang dalam masa subur. Biasanya para suami sudah mengetahui masa subur sang istri dengan sistem kalender.
Kebanyakan kondom terbuat dari karet lateks tipis, tetapi ada yang membuatnya dari jaringan hewan (usus kambing) atau plastik (polietilen).
Sekarang banyak jenis kondom yang berbeda dalam hal bentuk: Ada yang ujungnya rata, ada juga yang ujungnya memiliki penampung untuk penampung sperma. Pada saat ini yang banyak beredar di pasaran adalah bentuk kondom yang memiliki bundaran kecil di ujungnya sebagai penampung sperma.
Kondom ada yang tidak tembus pandang, ada pula yang transparan, dengan berbagai macam warna. Sekarang ini, Jenis transparan dengan berbagai macam warna sesuai aroma adalah yang banyak beredar di pasaran. Lubrikasi kondom ada yang menggunakan minyak silikon, Jelly, bedak atau yang kering. Jelly dan bedak untuk saat ini jarang digunakan pada kondom yang beredar di Indonesia.
Kondom memiliki ketebalan yang standar dan tipis. Biasanya orang cenderung memilih yang sangat tipis untuk kenyamanan dalam pemakaian. Kondom juga memiliki berbagi variasi permukaan, seperti hem, bergelombang, tidak licin. Para produsen kondom lebih kreatif untuk menarik konsumen untuk menggunakan kondom. Misalnya saja sekarang banyak beredar kondom yang bergerigi, berulir dll. Hal ini betujuan untuk menambah sensasi dalam hubungan suami istri yang menggunakan kondom.
Kondom yang beredar ada yang menggunakan spermicida, ada juga yang tidak. Spermicida yang digunakan biasanya nonoxyne-9 atau menfegol. Spermicida berfungsi untuk membunuh sperma. Penggunaan spermicida ini untuk menambah efektifitas kondom sebagai alat kontrasepsi. Kondom akan menghalangi sperma masuk ke dalam rahim, sehingga akan melindungi wanita dari kehamilan yang tidak diinginkan, karena sel sperma dan sel telur tidak bertemu.
Kondom dapat digunakan pada kondisi sebagai berikut:
a.                  Bila hubungan seksual dilakukan pada saat istri sedang dalam masa subur.Untuk mengetahui masa subur wanita anda bisa menghitungnya menggunakan sistem Kalender Masa Subur.
b.                  Bila istri tidak cocok dengan semua jenis alat/metode kontrasepsi.
c.                   Setelah vasektomi kondom perlu dipakai sampai enam minggu.
d.                  Sementara menunggu penggunaan metode/alat kontrasepsi lainnya.
e.                   Bagi calon peserta Pil KB yang sedang menunggu haid
f.                   Apabila lupa minum pil KB dalam jangka waktu lebih dari 36 jam.
g.                  Apabila salah satu dari pasangan suami istri menderita Penyakit Menular
            Seksual termasuk HIV/AIDS
h.                  Dalam keadaan tidak ada kontrasepsi lain yang tersedia atau yang dipakai
            pasangan suami istri
i.                    Sementara menunggu pencabutan implant/susuk KB/alat ontrasepsi bawah kulit, bila batas pemakaian implant telah habis.

2.     Sejarah dan Asal Usul Kondom       
Kondom yang kita kenal sekarang sebagai salah salah satu alat kontrasepsi pria ternyata telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Kondom diperkirakan telah memiliki sejarah yang panjang dalam perannya sebagai "alat pelindung".
Sekitar 1000 tahun sebelum masehi, orang Mesir kuno telah menggunakan sarung pengaman untuk mencegah penyakit.
Penemuan lukisan pada dinding batu pada gua di Combrelles, Perancis, menggambarkan manusia yang memakai kondom. Lukisan tersebut diperkirakan berusia lebih kurang seabad sebelum masehi. Tetapi para ahli masih sulit memastikan apa maksud lukisan itu, bagian upacara ritual atau hanya arus mode belaka ?
Tahun 1500-an untuk pertama kali dipublikasikan deskripsi dan percobaan alat pencegah penyakit berupa kondom di Italia. Ketika itu Gabrielle Fallopius mengklaim menemukan kondom yang terbuat dari linen dan membuat uji coba pada 1100 pria. Dari percobaan tersebut, tak satupun dari mereka yang terinfeksi penyakit sifilis. Penemuan membuktikan bahwa kain linen itu bermanfaat mencegah infeksi.
Tetapi di kemudian hari kondom dikenal sebagai pencegah kehamilan. Hal itu diawali dari percobaan terhadap kain linen yang dibasahi dengan cairan kimia tahun 1500-an. Ketika linen direndam dalam cairan kimia kemudian dikeringkan dan dikenakan oleh pria, maka kain itu dapat mematikan sperma.
Tonggak penting sejarah kondom dimulai sekitar tahun 1640, berbarengan dengan mulai dikenalnya penyakit kelamin. Pertama-tama kondom memang dipakai sebagai penangkal penyakit kelamin. Kondom pada saat itu masih terbuat dari ikan atau usus binatang. Bekas- bekas kondom ditemukan di antara fondasi reruntuhan Dudle Castle, dekat Birmingham, Inggris. Pada saat itu timbul peperangan antara pengikut Oliver Cromwell dan prajurit-prajurit Raja Charles I. Perang yang berlangsung lama itu juga melibatkan wanita-wanita PSK. Akibatnya para prajurit pun tertular penyakit kelamin sehingga melemahkan gaya gempur pasukan. Guna menanggulangi dan meredam penyakit kelamin ini, maka para prajurit menggunakan pelindung.
Mulai saat itulah kondom dikenal luas di masyarakat. Nama kondom diduga didapat dari nama seorang tabib kerajaan yang bernama Condom. Oleh sang tabib, Raja Charles II dibuatkan "pelindung" yang berasal dari jaringan tubuh binatang agar terhindar dari penyakit kelamin.
Versi lain menyebutkan, nama kondom berasal dari "dr Condon" atau seseorang bernama Colonel Cundum. Sementara yang lain menyebutkan kondom berasal dari bahasa latin, condon yang berarti wadah. Pendapat inilah yang akhirnya disepakati sebagai asal dari istilah kondom.
Pada abad ke 18, Cassanova yang terkenal sebagai playboy legendaris, juga mengenakan kondom. Namun pada saat itu, kondom yang dikenakan oleh Cassanova masih terbuat dari kain linen. Riwayat kondom karet baru diawali pada tahun 1839. Ketika itu Charles Goodyear menemukan cara vulkanisasi ban mobil. Pada tahun 1844, hak paten kondom diperoleh oleh Charles Goodyear.Tahun 1894, Goodyear dan Hancock mulai memproduksi kondom secara massal terbuat dari karet yang divulkanisasikan dengan membalikkan karet kasar ke elastisitas yang kuat.
Tahun 1861, untuk pertama kalinya kondom dipublikasikan di Amerika Serikat pada surat kabar The New York Times. Pemakaian secara luas kondom yang terbuat dari lateks ini baru terjadi pada tahun 1930-an. Pada tahun 1935 sebanyak 1,5 juta kondom diproduksi setiap hari di Amerika Serikat. Anehnya, meski telah tersedia kondom yang lebih nyaman, namun masih ada yang tidak mau memakainya. Bahkan hingga 100 tahun kemudian, antara tahun 1940-an sampai 1950-an masih dibuat kondom yang terbuat dari usus domba. Setelah dipakai, kondom yang terbuat dari usus domba yang telah diawetkan ini tidak langsung dibuang. Kondom tersebut dicuci kembali, dilumuri jelly, lalu disimpan ke dalam kotak kayu. Jika diperlukan kembali, kondom dapat langsung dipakai.
Pada awal tahun 1900-an, perjalanan karier kondom sebagai alat pelindung belumberjalan dengan mulus. Di Amerika Serikat, para aktivis dari The American Social Hygiene Association mementang keras pemakaiannya. Alasannya bahwa kalau seseorang berhubungan seks dengan PSK, maka wajar bila ia tertular penyakit kelamin. Seorang petinggi militer Angkatan Laut berpendapat, pemakai kondom hanya dilakukan oleh mereka yang amoral.
Meski demikian saat para pelaut dikirim ke medan perang, kondom secara diam-diam dibagikan oleh asisten petinggi militer tersebut. Pada tahun 1933 ternyata sang asisten tersebut terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat dan memerintah selama 12 tahun sampai ia meninggal pada tahun 1945. Dia adalah Franklin Delano Roosevelt.
Pamor kondom mulai meredup seusai perang dunia II. Pada akhir 1960-an terjadi revolusi perilaku seksual manusia, terutama di Amerika. Hubungan seksual sebelum menikah dan di luar pernikahan makin terbuka, khususnya pada kaum wanita. Mereka menuntut hak yang sama seperti kaum pria yang bebas melakukan hubungan seksual dengan siapa saja. Akibatnya, para pria lebih memlih berhubungan seks dengan wanita bukan PSK yang dianggap lebih bersih, kKondom dianggap tidak diperlukan lagi. Pamor kondom semakin menurun semenjak munculnya obat-obat atibiotik baru yangbisa menyembuhkan penyakit-penyakit kelamin klasik seperti sipilis atau GO. Selain itu, dengan ditemukannya alat-alat kontrasepsi baru yang lebih praktis dan nyaman, seperti IUD dan pil, membuat orang lebih memilih mereka ketimbang kondom.
Pamor kondom sedikit membaik pada tahun 1980-an saat AIDS mulai merebak ke segala penjuru dunia. Meskipun bukan satu-satunya cara, kondom masih terbilang cara yang paling praktis dan gampang untuk mencegah penularan HIV.
Pada tahun 1990-an mulai diperkenalkan kondom dengan warna dan aroma yang berbeda-beda. Pada saat itu untuk pertama kalinya tersedia kondom polyurethane. Pada tahun 1992 di Eropa, diperkenalkan kondom untuk wanita yang lebih dikenal dengan femidom.
Dari fakta-fakta sejarah di atas, maka jelaslah bahwa kondom telah sejak lama di kenal oleh manusia sebagai alat kontrasepsi. Seiring dengan berkembangnya teknologi, proses pembuatan kondom menghasilkan kondom yang lebih kuat, lebih tipis, lebih lentur saat dipakai sehingga para pengguna kondom tidak hanya dapat merasa aman tetapi juga merasa nyaman.

3.      Jenis-Jenis Kondom
a.       Kondom Pria
1. Kondom Musik
Kondom ini dilengkapi dengan miniatur speaker dan sensor gerak yang ditanam pada bagian ujungnya. Kondom ini akan mengeluarkan musik secara otomatis selama pengguna melakukan hubungan seksual. Volume musik tergantung pada intensitas gerakan dan posisi coitus. Keterbatasan kondom ini adalah kualitas suara yang rendah, mirip dengan nada monophonik ponsel. Dalam sebuah pengujian, menunjukkan tidak ada bahaya sengatan listrik bagi penggunanya.

2. Kondom Glow in the Dark

Love Light adalah kondom fosfor yang bisa memendarkan cahaya dalam suasana gelap. Agar bersinar saat digunakan dalam gelap, kondom ini perlu mendapatkan cahaya selama 30 detik. Kekuatan sinar kondom bisa bertahan selama 15 menit. Namun, pijaran ekornya bisa bertahan selama berjam-jam.

3. Kondom Whisky

Kondom ini memiliki aroma mirip whisky tanpa mengandung minuman keras, dan tidak mempengaruhi rasanya.

4. Kondom Penggaris

Kondom bernama ‘Condometricis’ ini bisa digunakan untuk mengukur panjang alat vital pria. Kondom dilengkapi angka-angka pengukur seperti penggaris. Condometric adalah profilaksis pertama, yang bisa mengukur dan menunjukkan panjang alat vital pria, serta membantu menunjukkan ukuran yang sebenarnya.

4.      Kondom Wanita
Kondom wanita adalah kondom yang dirancang khusus untuk digunakan oleh perempuan yang berbentuk tabung silinder yang dimasukkan ke dalam alat kelamin atau kemaluan wanita. Kondom ini memiliki dua ujung, di mana ujung yang satu yang dimasukkan ke arah rahim tertutup dengan busa untuk menyerap sperma dan ujung yang lain ke arah luar terbuka.

Bahan kondom terbuat dari polyurethane atau latex dengan dua buah cincin pada masing-masing ujungnya yang berfungsi sebagai rangka. Agar tidak terasa sakit sebaiknya si cewek saja yang memakaikan kondom untuk dirinya sendiri, sedangkan yang pria melihat saja.

Cara kerja  kondom  wanita  sama dengan cara  kondom  lelaki, yaitu mencegah  sperma  masuk ke dalam alat  reproduksi wanitaManfaat, keterbatasan maupun efek samping yang ditimbulkan  kondom  wanita, hampir sama dengan  kondom  lelaki. Tingkat efektifitas  kondom  wanita  akan tinggi, apabila cara menggunakannya benar.

Kondom wanita memiliki desain yang pas untuk bentuk organ vital perempuan yang lebih nyaman dipakai daripada kondom laki-laki. Kondom ini memiliki panjang sekitar 17 cm dan diameter 6 hingga 7 cm. Harga kondom perempuan ini memang jauh lebih mahal dibanding kondom lelaki yang bisa berkali-kali lipat. Walaupun demikian kondom ini tidak bisa menjamin aman digunakan dan anti robek 100% karena bisa saja sobek jika salah dalam penggunaan, kesalahan produksi pabrik, kadaluarsa, dan lain sebagainya. Semakin banyak pilihan maka semakin sulit pula untuk mengatakan tidak pada kondom. Kondom kini tidak hanya digunakan untuk pasangan pranikah saja, namun juga oleh pasangan yang resmi menikah untuk mencari alternatif dan sensasi yang berbeda. 

Kondom wanita ini bisa digunakan untuk berbagai situasi dan kondisi dalam berhubungan seks baik dalam keadaan menstruasi atau datang bulan dan menyusui atau baru melahirkan. Namun tidak untuk digunakan pada wanita yang masih perawankarena akan sangat menyakitkan karena akan merusak selaput dara kegadisan si wanita tersebut.

Kondom Anti Perkosaan

Kondom wanita anti-perkosaan  adalah penemuan  Sonette Ehlers, seorang wanita dari  Afrika Selatan  untuk mencegah tindak  permerkosaan  terhadap wanita. Pemerkosaan dicegah dengan cara menjepit  penis  penyerang, melukai dan membuatnya tidak berdaya.
Alat ini berbentuk kantong dari  latex  yang diberi duri-duri logam mikroskopis yang mengarah ke dalam, dan dipakai di dalam vagina seorang wanita seperti layaknya sebuah  tampon. Bila seorang pemerkosa berusaha memperkosa wanita pemakai, penis pemerkosa akan terluka oleh duri mikroskopis di dalam kondom tadi dan menyebabkan rasa sakit. Ini dianggap akan menyebabkan sang pemerkosa mengurungkan niatnya untuk memerkosa dan memberikan waktu yang memadai buat korban untuk melarikan diri.
Setelah itu, kondom akan tetap melekat pada tubuh si penyerang dan hanya dapat dilepaskan dengan operasi kecil. Kondom wanita ini juga akan berfungsi seperti  kondom wanita  biasa, mencegah kehamilan dan penularan penyakit menular.
Kondom ini diperkenalkan pada tanggal  31 Agustus  2005  di Afrika Selatan, di mana banyak kasus perkosaan terjadi. Produksi akan mulai tahun berikutnya bila kritik dapat diredam. Sang penemu berharap produk ini akan dipasarkan pada akhir 2006 dengan nama dagang Rapex

5.      Cara Penggunaan Kondom
a.       Cara Penggunaan Kondom Pria
1.     Tekanlah ujung kondom antara ibu jari dan jari telunjuk untuk mengeluarkan udara yang terperangkap pada moncong kondom

2.    Letakkan kondom di atas penis dengan satu tangan dan menarik karet kondom ke bawah dengan tangan lain. Bila penis tidak disirkumsisi (hitan) tarik kebelakang terlebih dulu preputium (kulit yang membalut ujung penis)

3.    Periksa semua batang penis harus terbalut kondom sampai kepangkalnya. Setelah mencapai klimaks (ejakulasi) segera keluarkan penis dari vagina.

6.      Keuntungan Dan Kerugian Penggunaan Kondom
            a. Keuntungan Penggunaan kondom
1)      Efektif sebagai alat kontrasepsi bila dipakai dengan baik dan benar.
2)      Murah dan mudah didapat tanpa resep dokter dan dapat didistribusikan oleh dan untuk masyarakat (community based).
3)      Praktis dan dapat dipakai sendiri
4)      Tidak ada efek hormonal. Dapat mencegah kemungkinan penularan Penyakit Menular Seksual termasuk HIV/AIDS, Mudah dibawa.
5)      Kondom menggunakan pelicin/pelumas sehingga dapat menambah frekuensi hubungan seksual dan secara psikologis menambah kenikmatan.
6)      Kondom membantu suami yang mengalami ejakulasi dini.
7)      Adanya jaminan pengawasan kualitas produksi bahwa produk layak dipasarkan.
8)      Sebelum dipasarkan kondom harus diuji di laboratorium dan harus memenuhi Standar Internasional yang ditetapkan oleh ISO (International Organitation Standardization), CEN (Comitee European de Normalization), dan ASTM (American Socienty for Testing and Materials).
9)      Tersedia dalam berbagai ukuran yang sesuai dengan alat kelamin pria. Tentu ini memudahkan siapapun yang melakukan hubungan seksual karena bisa lebih fleksibel dalam memilih alat kontrasepsi.

            b. kerugian menggunakan kondom

1).    Menggunakan kondom saat melakukan hubungan seksual bisa mengurangi sensasi dan rasa nikmatnya. Meski hal ini termasuk ke dalam salah satu mitos, namun sebuah penelitian menunjukkan bahwa hal itu termasuk benar karena pengaruh psikologis penggunanya.
2).    Jika menggunakan kondom secara tidak hati-hati, kondom bisa lepas dan copot. Keteledoran pengguna seperti ini masih bisa tetap terjadi dan mengakibatkan kehamilan atau tertularnya penyakit kelamin.
3).    Bagi pengguna kondom yang memiliki kulit sensitif bisa mengalami alergi akibat dari bahan kimia pembuatan kondom yang berbahan lateks. Mengalami alergi di bagian sensitif tentu sangat tidak nyaman.

7.      Penyebab Kegagalan Fungsi Kondom
a. Tidak Teliti
Banyak pria terlalu bersemangat untuk bercinta dengan pasangannya sehingga lupa mengecek kondisi kondom yang akan dipakai. Meskipun baru, hendaknya kondom tetap dicek apakah ada kerusakan. Bolong atau sobekan sekecil apapun, tetap berisiko menyebabkan kehamilan. Selain itu buka kemasan kondom dengan sangat hati-hati. Jangan menyobeknya dengan kasar atau menggunakan gigi.

b. Udara di Ujung Kondom
Hal ini seringkali diabaikan para pria. Udara yang tertinggal di ujung kondom akan membuat kondom rusak atau pecah saat ejakulasi. Pastikan ada celah di ujungnya (tanpa udara) agar semen bisa terkumpul di situ dan tidak terjadi kebocoran.

c. Menyimpan di Sembarang Tempat
Kondom harus disimpan di tempat yang kering dan sejuk. Menaruhnya di tempat terlalu panas atau banyak terpapar sinar matahari bisa membuat fungsinya kurang efektif dan mengering. Selain akan tidak nyaman digunakan, juga tidak aman karena berisiko bocor.

d. Memakai Kondom Rasa
Sebaiknya pikir lagi jika ingin memakai kondom rasa saat bercinta. Hampir semua kondom rasa mengandung gula yang bisa menyebabkan infeksi pada cairan vagina. Di dalam Miss V terdapat sistem pelawan bakteri tapi jika sistem ini terpapar zat kimia asing, kestabilannya bisa terganggu.

e. Tidak Mengecek Tanggal Kedaluwarsa
Sebelum memakai kondom, minta pasangan Anda untuk selalu memeriksa tanggal kedaluwarsa. Kondom yang telah habis masa pakainya bisa berkurang kualitasnya.

f. Memakai Kondom di Sisi yang Salah
Kesalahan yang aneh, tapi banyak pria mengalaminya. Memakai kondom terbalik tidak hanya dilakukan oleh pria yang baru pertama kali berhubungan seks, tapi juga mereka yang sudah melakukannya beberapa kali. Kondom tidak akan berfungsi dengan semestinya apabila dipasang terbalik.

g. Memasang Kondom di Waktu yang Salah
Kondom harus dipasang di saat yang tepat. Jika dipakai sebelum penis benar-benar ereksi, kondom akan mudah lepas dan akhirnya tidak berfungsi maksimal. Melepas kondom setelah kehilangan ereksi juga berbahaya karena bisa membuat semen keluar dari pangkal penis.   

h. Mengabaikan Alergi
Kondom lateks bisa menyebabkan iritasi dan bengkak pada beberapa orang yang alergi terhadap lateks atau bahan dari karet. Jika mengalami bengkak, merah-merah dan gatal setelah memakai kondom lateks, sebaiknya segera konsultasikan dokter untuk memastikan kemungkinan pasangan Anda punya alergi.

###Reproduced with permission of the copyright owner. Further reproduction prohibited without permission###