A.
Latar
Belakang
Defisiensi
(kekurangan) vitamin A dan gangguan pertumbuhan merupakan masalah kesehatan
yang saling berkaitan dan menjadi masalah penting di negara-negara berkembang,
terutama Indonesia. Tingkatan defisiensi vitamin A dalam mempengaruhi kecepatan pertumbuhan (growth velocity) anak-anak, telah
diperlihatkan pada penelitian prospektif yang dilakukan di Jawa Barat, yang
memperlihatkan bahwa anak dengan xerophthalmia (mata kering) ringan memiliki
laju petumbuhan berat badan dan tinggi badan yang lebih lambat (Hamam Hadi,
2004).
B. Tujuan
Mengetahui manfaat vitamin A, sumber vitamin A, dan
kegunaan vitamin A bagi tumnbuh kembang anak.
C. Konsep, Prinsip dan Ciri Pertumbuhan dan
Perkembangan
Sebelum
membahas mengenai pengaruh vitamin A bagi tumbuh kembang anak, kita sebaiknya
tahu tentang konsep, prinsip dan ciri pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan
merupakan bertambah jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian tubtuh yang
secara kuantitatif dapat diukur, sedangkan perkembngan merupakan bertambah sempurnanya
fungsi alat tubuh (wong,2000).
Dalam tumbuh
kembang anak, terdapat dua peristiwa, yaitu percepatan dan perlambatan, yang
masing-masing akan berlainan dalam satu organ tubuh namun masih saling
berhubungan. Pertumbuhan dan perkembangan anak terjadi mulai dari pertumbuhan
dan perkembangan secara fisik, intelektual, maupun emosional.
Prinsip
pertumbuhan dan perkembangan menentukan ciri atau pola dari pertumbuhn dan
perkembangan setiap anak. Prinsip tersebut anatara lain:
1. Proses
pertumbuhan dan perkembangan sangat bergantung pada aspek kematangan susunan
saraf pada manusia, semakin sempurna atau kommpleks kematangan saraf semakin
sempurna pula proses pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi mulai dari
proses konsepsi sampai dengan dewasa
2. Proses
pertumbuhan dan perkembangan setiap individu adalah sama. Yaitu mencapai proses
kematangan, meskipun dalam proses pencapaian tersebut tidak memiliki kecepatan
yang sama antara individu yang satu denga yang lain.
3. Memilioki
pola yang khas yang dapat terjadi mulai dari kepala hingga ke seluruh bagian
tubuh atau juga mulai dari kemampuan yang sederhana hingga mencapai kemampuan
yang lebih kompleks sampai mencapai kesempurnaan dari tahap pertumbuhan dan
perkembangan ( Narendra,2002).
Ciri-ciri
petumbuhan:
1. Dalam
pertumbuhan akan terjadi perubahan proporsi yang dapat terlihat pada prroporsi
fisik atau organ manusia yang muncul mulai dari masa konsepsi hingga dewasa.
2. Dalam
pertumbuhan akan terjadi perubahan ukuran
dalam hal bertambahnya ukuran fisik seperti berat badan, tinggi lingkar
kepala, lengan, dada, dll.
3. Pada
pertumbuhan dan perkembangan terjadi hilangnya cirri-ciri lama yang ada selama
masa pertumbuhan , seperti hilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi susu, atau
hilangnya
refleks-refleks tertentu.
4. Dalam
pertumbuhan terdapat ciri baru yang secara perlahan mengikuti proses kematangan
seperti adanya rambut pada daerah aksila, pubis atau dada.
Ciri
perkembangan:
1. Melibatkan
proses pertumbuhan yang diikuti dari perubahan fungsi seperti perkembangan system reproduksi akan
diikuti perubahan fungsi alat kelamin.
2. Memiliki
pola yang konstan dengan hukum tetap, yaitu perkembangan dapat terjadi dari
daerah kepala menuju kaudal atau dari bagian distal ke proksimal.
3. Memiliki
tahapan yang berurutan mulai dari kemampuan melakukan yang yang sederhana meuju
kemampuan melakukan hal yang sempurna.
4. Dapat
menentukan pertumbuhan tahap selanjutnya.
Vitamin adalah
senyawa organik yang terdiri atas otom karbon,hidrogen, dan tidak jarang
mengandung oksigen, nitrogen, dan atau sulfur. Vitamin dibutuhkan dalam jumlah
kecil meski memiliki fungsi yang sangat esensial. Tubuh manusia sedikitnya
dapat mensintesis 3 vitamin, yaitu Vitamin A, D, dan Niasin, dari semua jenis
vitamin yang diketahui.
E.
Pengertian
Vitamin A
Vitamin A
adalah vitamin larut lemak yang pertama ditumekan dan berperan penting dalam
menyintesi pigmen sel-sel retina yang fotosensitif, dan deferensiasi norma
struktur epitel penhasil lendir. Vitamin A merupkan substansi yang larut dalam
air, dan disimpan di dalam tubuh (pada prinsipnya di semua organ tubuh)
terutama di hati dan dilepas ke dalam aliran darah untuk kemudian digunakan
oleh seluruh sal epitel tubuh, termasuk mata dan sel-sel benih fotoresptor
mata. Secara luas, vitamim A merupakan nama genetik yang menyatakan semua
retinoid dan prekursor/provitamin A/karotenoid yang mempunyai aktivitas
biolologik sebagai retinol
F. Fungsi Vitamin A
Vitamin A
berfungsi untuk:
1. menjaga
penglihatan agar tetap normal;
2. memelihara kulit
dan membran mukosa;
3. berperan dalam
pembentuka gigi premordial, terutama berengaruh pada sel-sel ectodermal;
4. meingkatkan
pertumbuhan norma sel.
5.
Kekurangan Vitamin A dapat menyebabkan:
6. kegagalan
pertumbuhan dan gangguan pada kornea mata;
7. kebutaan;
8. kulit kering dan
bersisik;
9. kanker prostat.
G. Makanan Sumber Vitamin A
Beberapa
makanan sumber vitamin A antara lain:
1.
ASI;
2.
ubi jalar, terutama yang berwarna orange;
3.
kacang kedelai;
4.
sayur-sayuran, seperti: bayam, sawi, tomat matang, wortel,
brokoli, daun katuk, daun ketela pohon, dan daun pepaya;
5.
buah-buahan, seperti: semagka, nanas, pepaya, jambu biji merah,
dan jambu mente.
6.
Hati.
H. Pengaruh Pemberian Vitamin A bagi Tumbuh Kembang Anak
Setelah
mengetahui pengertian, fungsi, dan sumber vitamin A, maka dikatakan penting
bagi orang tua untuk memberi asupan vitamin A yang cukup bagi buah hatinya.
Bayi atau balita yang cukup vitamin A akan mengalami tumbuh kembang normal dan
kesehatannya terjaga. Sebaliknya, anak yang kekurangan vitamin A akan terganggu
tumbuh kembang dan kesehatannya.
Fungsi utama
diberikannya vitamin A pada anak adalah untuk menjaga pertumbuhan kornea
matanya. Pada bayi misalnya, penglihatan merupakan alat komunikasi terpenting
bagi bayi, karena dengan melihat apa yang ada di sekelilingnya, bayi akan lebih
cepat memberi respon. Namun, jika penlihatan bayi tidak normal, proses tubuh
kembangnya akan terganggu, karena salah satu alat utama komunikasi dengan
lingkungannya terganggu.Selain itu, vitamin A juga berfungsi untuk pertumbuhan
gigi premordial, terutama berpengaruh pada sel-sel octodermal.
Pada
makanan-makanan sumber vitamin A yang belum bisa diberikan pada bayi (misalnya
sayuran) maka tetap dapat diberikan dengan cara ibu menyusui yang
menonsumsinya. Bayi akan memperoleh manfaatnya melalui ASI.
Sedangkan bagi
balita, dapat diberikan makanan sumber vitamin A dengan tetap memerhatikan
keseimbangan gizi yang lain, seperti karbohidrat, lemak, mineral, protein, dan
sebagainya. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian vitamin A adalah bahwa
vitamin A diberikan dalam jumlah yang cukup dan seimbang dengan vitamin dan
kebutuhan nutrisi yang lain, tidak berlebihan dan tidak kurang, agar dapat dicapai
tujuan pemberian vitamin A sesuai yang diharapkan.
Referensi:
Arisman. 2002. Gizi dalam
Daur Kehidupan. EGC : Jakarta.
Hidayat, Alimul Aziz. 2008. Pengantar
Ilmu Kesehatan anak untuk Pendidikan Kebidanan. Salemba Medika :Jakarta.
Nurachmah, Elly.
2001. Nutrisi dalam Keperawatan..Sagung
Seto : Jakarta.
Sediaoetama,
Achmad Djaeni. 1998. Ilmu Gizi untuk
Mahasiswa dan Profesi di Indonesia. Dian Rakyat : Jakarta.
Winarti, Sri.
2010. Makanan Fungsional. Graha Ilmu :
Yoyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar